Langsung ke konten utama

Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca adalah proses penghangatan bumi karena adanya penyerapan sinar infra merah. Tanpa adanya efek ini suhu bumi akan turun sekitar 30∙c. Sinar yang datang ke bumi sebanyak 30% dipantulkan dan sisanya digunakan untuk menghangatkan daratan, lautan, dan atmosfer. Efek rumah kaca terjadi karena bumi relative transparan terhadap sinar infra tampak, namun sangat menyerap sinar infra merah sehingga bumi akan menghangat karena adanya penyerapan energi tersebut.

Gas yang bertanggung jawab terhadap efek rumah kaca adalah H2O (berpengaruh 36%), CO2 (12%), dan O2 (3%). Ketiga senyawa ini sangat mudah menyerap energi sinar infra merah yang sampai padanya. Peningkatan efek rumah kaca sangat dipengaruhi CO2 karena daur uap air naik dengan drastis kadar CO2 sangat dipengaruhi oleh industri dan kendaraan bermotor sehingga jika kadarnya naik otomatis suhu udara akan naik.

Efek rumah kaca disebabkan oleh tingginya suhu di permukaan bumi karena kadar CO2 di atmosfer meningkat. Mekanisme efek rumah kaca ini berasal dari panas matahari yang menembus lapisan atmosfer dan dipantulkan ke bumi. Oleh karena kadar CO2 yang tinggi di atmosfer, panas matahari yang dipantulkan bumi terjebak di bumi. Akhirnya, suhu di dalam bumi meningkat. Jika keadaan terus berlangsung maka dampak jangka panjangnya adalah akan terjadi pemanasan global.

Pemanasan global adalah bertambah panasnya atmosfer bumi serta samudera selama beberapa decade terakhir. Menurut penelitian suhu bumi diketahui meningkat 0,6 ± 0,2∙c selama 20 abad terakhir.

Pemanasan global diduga terjadi akibat efek rumah kaca, namun ada beberapa teori lain, seperti:
  • ·         Variasi suhu alami bumi,
  • ·         Konsentrasiakan datangnya periode dingin (era es kecil),
  • ·         Variasi pancaran sinar matahari, dan
  • ·         Pemanasan area pemukiman yang semakin besar.
Pemanasan global tidak saja akan mengakibatkan dampak pada lingkungan hidup secara langsung, namun juga dapat menyerang sektor sosial dan perekonomian. Dengan naiknya suhu bumi, es akan lebih banyak mencair yang akan mengakibatkan penurunan pH larutan sehingga kehidupan laut akan terganggu. Selain itu, pencairan es juga akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut.



Penanggulangan efek rumah kaca dapat dilakukan dengan mengatur kadar pada CO2 udara. Pengaturan ini dilakukan dengan mengatur gas buangan pada industri serta penggantian bahan bakar fosil ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.


Untuk melihat video animasi efek rumah kaca
Klik disini






Sumber: Abdullah Mikrajuddin. 2007. IPA FISIKA 3.Penerbit Erlangga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal UTS Metode Pengukuran Intelegensi (MPI) 3PA01 Psikologi Gunadarma

Tradisi Khitanan/Sunatan Masyarakat Sunda

Tradisi Khitanan / Sunatan Masyarakat Sunda   Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. Tradisi dan budaya Islam masih terus dilakukan sampai sekarang dan sebagian diantaranya ada yang bercampur dengan tradisi asli orang Sunda. Salah satu tradisi yang merupakan percampuran antara budaya Islam dan Sunda adalah tradisi khitanan atau sunatan. Dalam agama Islam hukum khitan bagi laki-laki adalah wajib karena memiliki makna pensucian diri dan kepatuhan kepada ajaran agama. Hukum khitan atau sunat dalam masyarakat Sunda telah bercampur dengan budaya lokal yang kemudian melahirkan tradisi khitanan atau sunatan. Masyarakat Sunda melakukan khitan atau sunat pada anak laki-laki ketika masih berusia dini, yaitu 5 sampai 12 tahun. Dulu untuk melakukan khitan, orang Sunda menggunakan jasa seorang mantri atau dalam bahasa Sunda dipanggil bengkong.  Di Desa saya sebelum melakukan Khitanan, biasanya anak dan sekeluarganya

Soal Psikologi Abnormal Fakultas Psikologi Gunadarma