Langsung ke konten utama

Cerita Rakyat Legenda Raja Ampat dari Telur Naga





Cerita rakyat merupakan genre dari folklore yang hidup tersebar dalam bentuk lisan dan kisahnya bersifat anonim yang tidak terikat pada ruang dan waktu serta nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi.
Ciri-ciri cerita rakyat:
1. Penyebarannya secara lisan dari mulut ke mulut secara turun –temurun
2. Bersifat tradisional
3. Bersifat anonim
Fungsi cerita rakyat:
1. Rekreatif, memberikan rasa senang, gembira serta menghibur
2. Didaktif, yaitu mendidik para pembaca dengan mengambil nilai-nilai yang ada didalamnya
3. Estetis, memberikan nilai-nilai keindahan
4. Moralitas,pembaca dapat mengetahui nilai baik dan buruk
5. Religiuditas, mengandung ajaran yang dapat dijadikan teladan bagi pembacanya
Macam-macam  cerita rakyat:
1. Mite :adalah cerita yang berisi dewi-dewi yang bersifat sacral dan penuh mistis.
2. Legenda :yaitu cerita yang berisi tentang asal-usul terjadinya suatu tempat.
3. Fabel :yaitu sevyag cerita rakyat bianatang yang berprilaku seperti manusia.
4. Sage :yaitu sebuah cerita yang berupa sejarah
5. Epos :yaitu sebuah cerita kepahlawanan

Dan dari contoh cerita rakyat yang akan saya berikan yaitu cerita rakyat yang termasuk Legenda,



Raja Ampat Dari Telur Naga


Konon nama Raja Ampat yang mempunyai pemandangan alam bawah laut yang sangat luar biasa ini menurut legenda masyarakat setempat,diawali sekitar ratusan tahun yang silam ketika sepasang suami istri yang pergi ke hutan untuk mencari bahan baku makanan. Ketika mereka sampai di Sungai Waikeo mereka menemukan enam butir telur naga yang sangat besar. Dengan sangat senangnya kemudian mereka langsung memasukan telur-telur itu kedalam (noken) kantung untuk dibawa pulang kerumah yang tujuannya untuk dimasak. Sesampai di rumah kemudian telur-telur itu mereka simpan di atas meja. Saat sang istri sedang meracik bumbu-bumbu, Sang suami mendengar ada suara berisik dari arah telur-telur yang mereka simpan. Kemudian mereka pun menghampiri asal suara itu. Dan alangkah kagetnya mereka, ternyata telur-telur itu telah menetas. Dan dari ke 6 telur itu 5 telur menetas berwujud 4 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Sedangkan satu telur laginya telah mengeras layaknya seperti batu.
Kemudian sang istri mengambil anak-anak yang ada di dalam telur itu untuk dikeluarkan. Dan anak-anak itu pun satu persatu keluar dengan memakai kain berwarna putih dan sangat lembut seperti kain sutra.hal tersebut menunjukan status bahwa mereka merupakan keturunan raja khayangan.

Kemudian mereka pun diberi nama War, Betani, Dohar, Mohamad, dan yang perempuan diberi nama Pintolee. Setelah dewasa keempat anak laki-laki itu menjadi seorang Raja. War menjadi Raja di Waigeo, Betani menjadi Raja di Salawati, Dohar menjadi Raja di Lilinta, dan Mohamad menjadi Raja di Waiga. Sedangkan si Pintolee itu di hanyutkan dalam kulit bia, kerang besar hingga terdampar di pulau numfor dan hidup berketurunan di pulau tersebut. Alasan si Pintolee itu dihanyutkan karena dia diketahui hamil.
Satu telur yang sudah menjadi batu  dikenal dengan nama Kopatnai. Hingga kini batu itu diperlakukan oleh masyarakat sekitar layaknya seorang raja. Bahkan, batu itu diberi ruangan tempat bersemayam, lengkap dengan dua batu yang berfungsi sebagai pengawal di kanan dan kiri pinu masuk.
Nah keempat raja tersebut lah yang tinggal di empat pulau terbesar dan menjadikan lokasi yang terletak di bentang kepala burung papua ini yang disebut Raja Ampat.

Bukti Otentik
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Adapun keempat gugusan pulau yang menjadi anggotanya, antara lain; Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Sumber:Ayu, Dini.Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi.Jakarta:Wahyumedia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal UTS Metode Pengukuran Intelegensi (MPI) 3PA01 Psikologi Gunadarma

Tradisi Khitanan/Sunatan Masyarakat Sunda

Tradisi Khitanan / Sunatan Masyarakat Sunda   Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. Tradisi dan budaya Islam masih terus dilakukan sampai sekarang dan sebagian diantaranya ada yang bercampur dengan tradisi asli orang Sunda. Salah satu tradisi yang merupakan percampuran antara budaya Islam dan Sunda adalah tradisi khitanan atau sunatan. Dalam agama Islam hukum khitan bagi laki-laki adalah wajib karena memiliki makna pensucian diri dan kepatuhan kepada ajaran agama. Hukum khitan atau sunat dalam masyarakat Sunda telah bercampur dengan budaya lokal yang kemudian melahirkan tradisi khitanan atau sunatan. Masyarakat Sunda melakukan khitan atau sunat pada anak laki-laki ketika masih berusia dini, yaitu 5 sampai 12 tahun. Dulu untuk melakukan khitan, orang Sunda menggunakan jasa seorang mantri atau dalam bahasa Sunda dipanggil bengkong.  Di Desa saya sebelum melakukan Khitanan, biasanya anak dan sekeluarganya

Soal Psikologi Abnormal Fakultas Psikologi Gunadarma